Sunday, October 2, 2016

SERBA SERBI CERITA OJEK ONLINE



Di ibu kota dan juga di kota kota besar lainnya sudah marak dan mahfum dengan adanya angkutan umum yg berbasis aplikasi. Ada Grab, Gojek, Uber dan masih ada beberapa aplikasi lainnya.

Di balik maraknya angkutan berbasis aplikasi itu, tentunya ada menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, khususnya para pemain lama di bidang jasa angkutan.

Hal yg paling sering terdengar beritanya adalah adanya penolakan dari pemain lama jasa angkutan kepada pemain baru yg berbasis aplikasi.

Penolakan dari abang abang ojek pangkalan terhadap layanan ojek online sering terdengar dimana mana.
Walaupun sekarang ini sudah agak berkurang berita penolakannya, akan tetapi masih ada satu dua ‘gesekan’ antara ojek pangkalan dengan ojek online.

Selain berita penolakan ataupun crash dan gesekan diantara pemain jasa angkutan itu, sebenarnya juga ada banyak cerita cerita yg timbul berkenaan dgn layanan ojek online ini.

Tentunya juga banyak cerita yg timbul di kalangan ojek tradisional.
Akan tetapi saya tidak akan membahas masalah cerita cerita yg terjadi kalangan ojek tradisional atau ojek pangkalan atau disingkat opang, karena saya memang tidak terlibat dan tidak menjadi bagian darinya.

Cerita cerita tentang ojek online dengan penumpangnya ada bermacam macam, dan tentu saja ada yg cerita beneran, ada juga cerita khayalan atau hanya sekedar buat lucu lucuan saja.

Berikut ini cerita tentang ojek online yg hanya khayalan saja, hanya utk culu culu an yang berhubungan dengan masker dan hair cap.

Layanan ojek online menekankan pada service pelayanan kepada konsumen.
Selain menggunakan seragam jaket dan helm yg bertuliskan perusahaan atau jenis aplikasi dari ojek online itu, para driver ojek online juga memberikan pelayanan lebih kepada penumpangnya. Yaitu dengan adanya masker dan juga hair cap.

Penumpang ojek online akan mendapatkan masker penutup hidung dan juga hair cap. Dua hal yg tidak akan didapatkan jika kita menggunakan jasa ojek tradisional atau opang.

Masker tentunya berfumgsi utk menutup atau menjaga agar hidung penumpang tidak terkena dampak polusi di jalanan, seperti asap kendaraan bermotor, debu ataupun bau bau an di jalanan.
Sedangkan hair cap berfungsi utk menutup rambut penumpang agar tidak berantakan dan juga menjaga agar rambut penumpang tidak terkontaminasi dengan zat zat atau substansi substansi yg kemungkinan terdapat pada helm yg disediakan oleh driver.

Pengemudi ojek online disebut dgn istilah driver.
Jadi arti kata driver disini mengalami pelebaran makna. Bukan hanya pengemudi mobil, akan tetapi juga pengemudi ojek online atau abang ojek online

Ketika mau berangkat mengantar penumpang
Driver : mbak ini masker dan hair cap nya..
Penumpang : oh ya, makasih bang

Selama dalam perjalanan tentunya terjadi percakapan antara driver dan penumpang chit chat chit chat.
Dan akhirnya sampailah di tempat tujuan dan penumpang membayar kea bang driver sesuai dengan harga yang tertera apa aplikasinya.
Penumpang : ini bang ongkosnya
Driver : oke, terima kasih mbak..

Ketika mbak penumpang mau jalan, dipanggil lagi sama abang driver
Driver : mbak.. mbak..
Penumpang : iyaa..
Driver : itu masker dan hair cap nya belum dikembalikan..

Penumpangnya kaget
Penumpang : lhoh emang mau dipakai lagi bang?
Driver : iya
Penumpang : jadi masker dan hair cap yang saya pakai tadi juga bekas dipakai orang lain?
Driver : iyaa..
Penumpang : alamaaak bang.. mati aku..

Itu tadi contoh driver yg kurang sip, pendek akal dan kurang gaul

Masker dan hair cap yg dikasih ke penumpang itu seharusnya tidak diminta lagi dan itu barang sekali pakai.
Tentu saja ini hanya cerita boongan.

4 comments:

Blog Eka said...

Wah sekarang cerita ojek online lagi seru2nya, apalagi dengan gojek. Sempat pengen daftar gojek eh keburu dengar berita ga mengenakkan

21inchs said...

berita tidak mengenakkan apa mas?
kalau gojek sudah tidak membuka pendaftaran driver baru..

Mila Said said...

hahaha.. kayaknya sekarang udah ga dapet masker sama penutup rambut lagi deh

Unggul Genset said...

iya dah dapat penutup lagi sekarang

About Me

My photo
Saya lahir di kota suci di jalur pantura, kota kretek, kota Kudus. Lahir dan besar disana, kemudian menuntut ilmu di malang dan kemudian numpang tinggal di Depok, kota pinggiran Jakarta, dan mencari nafkah di Depok dan Jakarta ibukota Indonesia