Di ibu kota dan juga di kota kota besar lainnya sudah marak
dan mahfum dengan adanya angkutan umum yg berbasis aplikasi. Ada Grab, Gojek,
Uber dan masih ada beberapa aplikasi lainnya.
Di balik maraknya angkutan berbasis aplikasi itu, tentunya
ada menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, khususnya para pemain lama di
bidang jasa angkutan.
Hal yg paling sering terdengar beritanya adalah adanya
penolakan dari pemain lama jasa angkutan kepada pemain baru yg berbasis
aplikasi.
Penolakan dari abang abang ojek pangkalan terhadap layanan
ojek online sering terdengar dimana mana.
Walaupun sekarang ini sudah agak berkurang berita
penolakannya, akan tetapi masih ada satu dua ‘gesekan’ antara ojek pangkalan
dengan ojek online.
Selain berita penolakan ataupun crash dan gesekan diantara
pemain jasa angkutan itu, sebenarnya juga ada banyak cerita cerita yg timbul
berkenaan dgn layanan ojek online ini.
Tentunya juga banyak cerita yg timbul di kalangan ojek
tradisional.
Akan tetapi saya tidak akan membahas masalah cerita cerita
yg terjadi kalangan ojek tradisional atau ojek pangkalan atau disingkat opang,
karena saya memang tidak terlibat dan tidak menjadi bagian darinya.
Cerita cerita tentang ojek online dengan penumpangnya ada bermacam
macam, dan tentu saja ada yg cerita beneran, ada juga cerita khayalan atau
hanya sekedar buat lucu lucuan saja.
Berikut ini cerita tentang ojek online yg hanya khayalan
saja, hanya utk culu culu an yang berhubungan dengan masker dan hair cap.
Selain menggunakan seragam jaket dan helm yg bertuliskan perusahaan atau jenis aplikasi dari ojek online itu, para driver ojek online juga memberikan pelayanan lebih kepada penumpangnya. Yaitu dengan adanya masker dan juga hair cap.
Penumpang ojek online akan mendapatkan masker penutup hidung
dan juga hair cap. Dua hal yg tidak akan didapatkan jika kita menggunakan jasa
ojek tradisional atau opang.
Masker tentunya berfumgsi utk menutup atau menjaga agar
hidung penumpang tidak terkena dampak polusi di jalanan, seperti asap kendaraan
bermotor, debu ataupun bau bau an di jalanan.
Sedangkan hair cap berfungsi utk menutup rambut penumpang
agar tidak berantakan dan juga menjaga agar rambut penumpang tidak
terkontaminasi dengan zat zat atau substansi substansi yg kemungkinan terdapat
pada helm yg disediakan oleh driver.
Pengemudi ojek online disebut dgn istilah driver.
Jadi arti kata driver disini mengalami pelebaran makna. Bukan
hanya pengemudi mobil, akan tetapi juga pengemudi ojek online atau abang ojek
online
Ketika mau berangkat mengantar penumpang
Driver : mbak ini masker dan hair cap nya..
Penumpang : oh ya, makasih bang
Selama dalam perjalanan tentunya terjadi percakapan antara
driver dan penumpang chit chat chit chat.
Dan akhirnya sampailah di tempat tujuan dan penumpang
membayar kea bang driver sesuai dengan harga yang tertera apa aplikasinya.
Penumpang : ini bang ongkosnya
Driver : oke, terima kasih mbak..
Ketika mbak penumpang mau jalan, dipanggil lagi sama abang
driver
Driver : mbak.. mbak..
Penumpang : iyaa..
Driver : itu masker dan hair cap nya belum dikembalikan..
Penumpangnya kaget
Penumpang : lhoh emang mau dipakai lagi bang?
Driver : iya
Penumpang : jadi masker dan hair cap yang saya pakai tadi
juga bekas dipakai orang lain?
Driver : iyaa..
Penumpang : alamaaak bang.. mati aku..
Itu tadi contoh driver yg kurang sip, pendek akal dan kurang
gaul
Masker dan hair cap yg dikasih ke penumpang itu seharusnya
tidak diminta lagi dan itu barang sekali pakai.
Tentu saja ini hanya cerita boongan.
4 comments:
Wah sekarang cerita ojek online lagi seru2nya, apalagi dengan gojek. Sempat pengen daftar gojek eh keburu dengar berita ga mengenakkan
berita tidak mengenakkan apa mas?
kalau gojek sudah tidak membuka pendaftaran driver baru..
hahaha.. kayaknya sekarang udah ga dapet masker sama penutup rambut lagi deh
iya dah dapat penutup lagi sekarang
Post a Comment