Partai hanura dan golkar dan nasdem memberikan
dukungannya pada ahok utk maju pada pilkada gubernur dki jakarta 2017.
Entah apa yg menjadi pertimbangan kedua partai tsb
utk mengusung ahok sebagai calon gubernur dki jakarta.
Mengapa meraka tidak memilih dari kader mereka
sendiri?
Ataukah mungkin karena mereka –partai golkar
khususnya yg kemarin sempat mengalami kisruh intern – tidak sempat utk
menyiapkan kadernya utk maju menjadi pemimpin?
Apa sih hebatnya ahok?
Apa karena dia berani tegas?
Tegas?
Apa karena dia berani memberantas korupsi?
???
Tentunya partai yg mendukung ahok maju ke pilkada
dki tidak sesederhana itu ya memilihnya utk menjadi cagub dki.
Pastilah ada pertimbangan pertimbangan lain yg
menyangut kepentingan partai, kepentingan ini itu dan lain sebagainya.
Akan tetapi,
Apa mereka lupa bahwa sebagian besar pendukung
partai mereka adalah orang islam?
Bukankah waktu kampanye kampanye pemilu kemarin para
juru kampanye partai golkar dan juga partai hanura dan juga partai nasdem ada
yg berbusana muslim, ber-assalamu’alaikum dan mendatangi kiyai kiyai dan
pesantren utk meminta dukungan?
Lha terus sekarang kok mereka malah mau milih orang
non muslim utk menjadi pemimpin di dki, di kota yg mayoritas penduduknya islam.
Terus bagaimana pertanggung jawaban mereka ke para
pemilih mereka di pemilu kemarin yg tentunya ada sebagian besar mereka yg tidak
setuju utk menjadikan non muslim menjadi pemimpin?
Itulah politik
Saya bukan warga jakarta dan tidak ber ka te pe
jakarta.
Tentunya saya tidak punya hak utk ikutan ngeributin
masalah pemimpin di jakarta.
Akan tetapi sebagai seorang muslim, tentunya saya
mempunyai kewajiban utk mengingatkan bahwa memilih pemimpin itu harus yg muslim
bukan yg non muslim, apalagi utk daerah yg mayoritas muslim.
Itu adalah kewajiban setiap muslim utk saling
mengingatkan.
Jangan pilih pemimpin non muslim