Saturday, March 9, 2019

BAGAIMANA KAMU MEMPERLAKUKAN KAMAR MANDIMU?

Mungkin sangat boleh jadi satu tempat yang paling sering saya bersihkan, yang saya pedulikan di dalam rumah saya adalah kamar mandi.

Entah apakah ini ada hubungannya dengan suatu pepatah bahwasanya kamar mandi itu menggambarkan bagaimana keadaan rumah pemiliknya. Apabila kamar mandinya bersih maka keseluruhan rumah juga bersih. Dan sebaliknya, apabila kamar mandi suatu rumah itu kotor dan jorok, maka bisa dipastikan bahwa keadaan kebersihan rumah tersebut perlu dipertanyakan.

Mungkin dan sangat boleh jadi di alam bawah sadar saya sudah terpatri pepatah itu.
Mungkin bisa jadi itu alasan pertama mengapa saya sering membersihkan kamar mandi.

Alasan kedua yang juga tidak kalah kurang masuk akalnya adalah bahwasanya kamar mandi adalah suatu tempat yang mempunyai ukuran kecil, sehingga saya bisa dengan mudah dan cepat membersihkannya. Tidak perlu banyak waktu untuk membersihkannya. Kamar mandi di rumah saya hanya berukuran satu setengah kali satu setengah meter saja. Hanya berisi ember besar sebagai pengganti bak mandi, kloset jongkok, rak sabun, dan tempat sabun cair.

Waktu di kamar mandi adalah suatu waktu yang sangat personal, sangat privasi dan sangat me time. Dan di kamar mandi adalah selalu terasa segar, karena dekat dengan unsur air.

Karena kamar tidur, Karena ruang tamu dan dapur sangat berisi banyak barang yang sangat komplikated yang susah sekali untuk diatur kalau mau dibersihkan. Dan karena kamar mandi adalah waktu kesendirian yang mana saya mempunyai waktu dan ruang sendiri untuk bekerja. Hal yang tidak bisa saya dapatkan ketika saya bekerja membersihkan ruangan lain.

Atau bisa juga karena suatu hal bentuk ke-putus asa-an. Karena membersihkan ruangan lain adalah sangat ribet sehingga rumah terlihat berantakan dan tentunya saya tidak mau hal itu menjadi suatu gambaran umum tentang rumah tempat tinggal. Harus ada satu hal yang bisa dibanggakan dari keseluruhan bangunan yang bernama rumah. Dan itu adalah kamar mandi.

Dan apakah juga ketika ada tamu yang masuk kamar mandi dan mengagumi kebersihan dan kewangiannnya kemudian tamu itu bisa langsung menyimpulkan bahwa keadaan rumah juga bersih dan wangi?
Tidak juga seperti itu.

Suatu hal yang mungkin bisa dijadikan acuan akan keadaan psikologi dari seseorang.
Ini adalah menjadi ciri khas seseorang yang terobsesi dengan menelisik untuk mengetahui keadaan seseorang dengan apapun petunjuk ataupun instrument yang bisa digunakan untuk melakukan penilaian atas seseorang.
Seperti halnya psikotest ketika proses melamar pekerjaan.

Pertanyaan pertanyaan yang membingungkan yang diajukan untuk dikerjakan oleh seseorang, dengan maksud untuk mengetahui attitude ataupun karakter seseorang.
Suatu tahapan lamaran pekerjaan yang selalu saya tidak sukai, yang selalu saya gagal.

Dan apakah memang benar suatu psikotest bisa digunakan untuk melakukan penilaian akan karakter seseorang yang mana hal itu akan menggambarkan bahwa seseorang itu layak untuk diterima bekerja atau tidak.
Bukan suatu hal yang penting, akan tetapi juga bukan suatu hal yang bisa diremehkan.

Seperti juga keadaan kamar mandi dalam suatu bangunan.

Sunday, February 24, 2019

KORUPSI : KESALAHAN ADMINISTRASI, KESALAHAN PERSONAL ATAUKAH KESALAHAN SISTEM?


Sungguh miris rasanya ketika membaca berita tentang sejumlah anggota DPRD kota malang yang ditahan oleh KPK, karena diduga melakukan korupsi. Ada anggota DPRD kota malang yang berjumlah 44 orang yang ditahan oleh KPK terkait dengan dugaan korupsi. Dari keseluruhan anggota DPRD kota malang, hanya ada 4 atau 5 orang saja yang terbebas dari dugaan korupsi. Itu artinya sebanyak lebih dari 90% anggota DPRD melakukan tindak pidana korupsi. DPRD itu adalah wakil rakyat yang menyuarakan aspriasi rakyat untuk bisa dijadikan bahan acuan dalam proses pengambilan keputusan di tingkat wilayah kota.
Dengan jumlah terduga korupsi yang sangat dominan membuat kita jadi berfikir apakah memang sudah sebejat itu moral orang-orang yang menjadi wakil rakyat?

Dan juga miris rasanya mendengar berita tentang pak mantan walikota depok yang juga dijadikan tersangka oleh KPK karena terkait kasus korupsi. Pak mantan walikota depok ini adalah seorang yang bisa dibilang sangat religious, pengetahuan agamanya cukup mumpuni. Dan selama ini juga terkenal sebagai tokoh yang bersih dari tindak pidana korupsi. Akan tetapi kemudian tersiar kabar tentang dijadikannya tersangka pak mantan walikota depok ini.

Apa iya pak walikota yang sangat paham akan ilmu agama melakukan korupsi yang jelas-jelas menyalahi ajaran agama?

Dan jauh sebelum dua kasus tersebut tersiar ada berita bahwa pak Dahlan Iskan, yang waktu itu menjabat sebagai menteri ditetapkan menjadi tersangka dalam suatu kasus korupsi pengadaan tenaga listrik atau apalah gitu.

Seorang pak Dahlan Iskan ditetapkan menjadi tersangka korupsi.
Tentu saja bagi saya ini adalah suatu berita yang sangat janggal.

Seorang pak Dahlan Iskan yang sudah terkenal, yang merupakan public figure, seorang wartawan senior, pendiri Koran Jawa Pos melakukan tindak pidana korupsi.

Apa iya pak Dahlan Iskan kekurangan duit?


Dan ketika pemeriksaan berlangsung – saya kurang begitu mengikuti perkembangannya secara detail, jadi mohon maaf kalau ada yang salah – pak Dahlan Iskan bersaksi kalau beliau hanya menyetujui atau menandatangani dokumen-dokumen yang sudah disiapkan untuk ditandatangani. Dan ternyata dokumen-dokumen tersebut yang sebagian dijadikan bukti tindak pidana korupsi yang disangkakan kepada beliau.

Dua kejadian tersebut pada akhirnya memunculkan kontroversi tentang asal muasal ataupun penyebab tindak pidana korupsi.
Dalam suatu diskusi virtual jaman dulu, ada seorang peserta diskusi yang sangat anti korupsi berpendapat bahwa korupsi bukanlah budaya bangsa Indonesia, dan bisa dihilangkan.
 Saya kok kurang setuju kalau korupsi dibilang bukan budaya bangsa Indonesia. Dari jaman kerajaan-kerajaan dahulu tentunya sudah ada tindakan korupsi, walaupun saat itu namanya bukan korupsi. Jaman dahulu, di jaman kerajaan-kerajaan juga sudah ada upeti-upeti, yang bisa jadi juga merupakan salah satu daripada kegiatan korupsi itu sendiri. Ada juga pastinya upaya sogok menyogok untuk mendapatkan jabatan ataupun kedudukan terntentu, bahkan mungkin materi yang digunakan untuk memuluskan tujuannya itu bukanlah segepok uang ataupun seonggok emas melainkan juga bahkan seorang wanita, seorang gadis. 

Akan tetapi dan tentu saja hal itu harus dicari sumber data dan sejarahnya. Akan tetapi dan ternyata juga hal tersebut adalah sudah menjadi hal yang lumrah terjadi pada cerita-cerita jaman dahulu. Yang mana cerita-cerita itu terjadi tentunya bukanlah suatu hal yang fiktif belaka, melainkan ada kejadian yang menginspirasikannya.

Tindakan korupsi merupakan suatu tindakan yang sudah ada sejak jaman dahulu, yang terlahir ketika ada suatu keinginan yang tidak mungkin tercapai dengan jalur yang benar dan ada jalan lain yang bisa dilalui walaupun jalan tersebut sebenarnya adalah jalan yang keliru.

Kembali ke kasus-kasus korupsi di atas, apakah iya motif ekonomi yang menjadi sebab seseorang melakukan korupsi?
Untuk kasus korupsi yang disangkakan ke anggota DPRD Kota Malang, bisa jadi memang motif ekonomi yang mendasarinya. Akan tetapi apa iya sebanyak itu orang tidak ada yang aware atau takut bahwa tindakannya akan bisa terbongkar?
Apa tidak mungkin hal itu adalah kesalahan satu dua orang saja yang melakukan kesalahan procedural administrasi yang menyebabkan pada akhirnya sebagian besar anggota DPRD itu menjadi tersangka korupsi?

Sangat mungkin terjadi seperti itu, mengingat kualitas anggota wakil rakyat yang – menurut saya – sekarang ini sangat kurang kualitasnya. Ya, mungkin mereka mewakili aspirasi rakyat, pembela rakyat. Akan tetapi diantara mereka mungkin ada beberapa atau bahkan banyak yang tidak tahu tata administrasi pemerintahan, tata administrasi penandatanganan dokumen ataupun apalah itu yang namanya kuorum-kuorum.

Sunday, February 10, 2019

COBAAN UNTUK TERUS DICOBAIN


Tuhan tidak akan membebani hamba Nya dengan suatu beban yang sekiranya sang hamba tidak mampu untuk menanggungnya.

Ini artinya adalah bahwa jikalau seseorang sedang mengalami suatu kesulitan, anggaplah kesulitan itu adalah suatu cobaan dariNya.

Dan jikalau ternyata cobaan itu sangat sulit sekali, sangat menyedihkan, sangat tidak ketemu jalan keluarnya..
jangan khawatir.

Karena Tuhan memberi cobaan yang sulit itu, dan Tuhan sudah yakin bahwa kita mampu untuk menyelesaikannya. Tentu saja dengan tjampur tangan dari Sang penguasa alam yang esa.

Friday, February 8, 2019

MENDIDIK ANAK DI ERA CYBER

Dan berikut ini adalah poin poin dari materi pengajian tentang parenting pengasuhan anak yang diasuh oleh ustadz Bendri. 
Seorang ustadz yang mengkhususkan diri pada ceramah tentang parenting atau pendidikan anak, ustadz Bendri.

  • Kalau anak kita ngomongnya jelek atau jorok, itu berarti bahwa anak kita jarang diajak ke majelis ilmu. 
  • Bisa jadi omongan jelek atau jorok yang keluar dari mulut anak adalah hasil rekaman dari apa yang dilihat dan didengarnya di sekitar. Bisa jadi dari lingkungan terdekatnya (orang tua, sodara sodara) dan bisa juga dari lingkungan bermainnya atau tetangga.
  • Salah satu dari tugas orang tua adalah membuat anak menjadi anak yang tangguh. Sebagaimana termaktub di dalam al Qur’an surat 4 : 9.

Aspek aspek tangguh yang harus dimiliki oleh seorang anak meliputi :
1.      Tangguh dalam melewati ujian kesulitan. Kesulitan yang dimaksud disini bisa kesulitan dalam hal pelajaran di sekolah ataupun kesulitan yang di dapat di dalam kehidupan sehari hari.
2.      Tangguh dalam melewati ujian syahwat. Ini khusus buat anak yang beranjak baliq atau beranjak remaja dewasa.
3.   Tangguh dalam melewati ujian kemarahan/emosional. 
Dan jangan salah bahwasanya sikap pelit, egois dan suka membantah yang ada pada diri anak kecil itu sebenarnya adalah fitrah yang memang harus dimiliki orang seorang anak. Sikap pelit ini nantinya yang akan mengajarinya tentang makna kepemilikan/ownership. Sikap egois akan bisa menumbuhkan sikap percaya diri, tentunya sesuai dengan kadar ego yang masih relevan dan normal. Sikap membantah akan mengajari anak untuk bernai menolak.

Tuesday, September 18, 2018

MENJADI ORANG TUA HEBAT DENGAN METODE SUPRANATURAL


Bahwasanya aspek dalam manusia menghadapi hidup ini terbagi menjadi 4, yakni :
1.      Natural
2.      Rasional
3.      Supra natural
4.      Supra rasional


1.      Natural
Aspek natural adalah sikap yang terreaksi terhadap hal yang dihadapi. Aspek natural ini adalah hal natural, hal alami yang dilakukan oleh manusia di dalam hidupnya. Misalnya di dalam suatu pekerjaan, maka pekerjaan dikerjakan adalah pekerjaan yang hanya mengandalkan fisik saja. Tidak ada inovasi yang dilakukan. Semuanya berjalan secara natural. Bahwa seorang tukang kayu dalam membuat meja atau kursi akan melakukan pekerjaannya seperti yang diajarkan oleh senior-senior nenek moyangnya terdahulu. Semua berjalan secara ritmik dan monoton.

2.      Rasional
Aspek rasional adalah sikap dalam menghadapi sesuatu dengan juga mengedepankan akal dan fikiran. Ada inovasi dan juga pemikiran-pemikiran untuk bisa mengerjakan segala sesuatu dengan lebih baik lagi, dengan lebih cepat lagi, dengan lebih efektif dan efisien. Sekedar sebagai contohnya adalah tukang bakso yang berkreasi membuat secara kreatif dalam hal produk baksonya ataupun aspek tampilan fisik dari tempat jualannya. Misalnya adalah dengan berimprovisasi terhadap bentuk bakso. Bakso yang selama ini ada adalah bakso bulat. Maka improvisasi yang dilakukan adalah dengan membuat bakso berbentuk lonjong, atau kotak ataupun bakso berbentuk trapezium. Sedangkan improvisasi dalam hal tampilan fisik tempat jualannya bisa dilakukan dengan mendekorasi warung baksonya menjadi seperti kafe ataupun membuatnya seperti kapal selam ataupun bahkan pesawat ruang angkasa. Hal improvisasi tempat jualan ini juga bisa dilakukan dengan membuka cabang-cabang di tempat lainnya.
Aspek rasional ini adalah tahapan yang lebih tinggi daripada aspek natural. Aspek rasional inilah yang seharusnya dimiliki oleh para manusia dalam menghadapi sesuatu di dalam hal kehidupannya. Orang akan mengaitkan aspek rasional ini dengan tingkat pendidikan seseorang. Seharusnya orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi sudah mampu menerapkan pola aspek rasional ini di dalam sisi-sisi dan segi-segi kehidupannya. Akan tetapi terkadang karena factor internal dan factor eksternal bisa menyebabkan seseorang dengan tingkat pendidikan yang tinggi malah menggunakan aspek pendekatan natural dalam menjalani kehidupannya. Dan sebaliknya dengan factor internal dan eksternal yang ada seseorang dengan tingkat pendidikan yang rendah justru mampu menggunakan aspek pendekatan rasional ini di dalam menjalani kehidupannya.

Aspek natural dan rasional ini adalah aspek dasar dari reaksi seseorang dalam berkehidupan. Aspek dimana segala sesuatu masih bisa dilakukan dengan secara sederhana dan apa adanya.
Akan tetapi di dalam kehidupan terkadang ada sandungan-sandungan atau halangan-halangan aral melintang yang sulit untuk bisa diatasi dengan menggunakan aspek natural dan aspek rasional. Ditambah juga dengan adanya keinginan yang berlebih dari seseorang di dalam kehidupannya.
Ketika aspek natural dengan segala kegiatannya tidak bisa mengatasi aral yang melintang ataupun tidak bisa memenuhi keinginan yang berlebih maka timbullah aspek supra natural.

3.      Supra natural
Aspek supra natural adalah suatu keadaan dimana seseorang sudah merasa menyerah dengan usaha yang dilakukan secara manusiawi, secara sewajarnya. Aspek supra natural terjadi karena adanya keinginan yang berlebih yang tidak bisa dipenuhi dengan cara aspek natural. Kerja atau usaha secara manusiawi yang wajar sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi keinginan yang belum tercapai, sehingga muncullah ‘usaha kembali ke alam’ atau ‘usaha back to nature’ kembali ke ikhtiar yang dulu dilakukan oleh nenek moyang jaman dahulu, kembali kepada kepercayaan bahwa hal-hal benda mati bisa membantu manusia di dalam memenuhi keinginannya. Manusia merasa sudah mentok dengan ikhtiar atau usaha naturalnya yang sudah maksimal, kemudian manusia mencoba meminta bantuan kepada hal-hal magis, meminta bantuan kepada mahluk halus, mahluk gaib dengan perantaraan dukun. Sebagai contoh adalah jenis usaha pesugihan. Keinginan untuk bisa mempunyai uang yang berlimpah bisa mendorong seseorang untuk minta bantuan dukun untuk mengabulkan keinginannya tersebut dengan cara memelihara tuyul atau jenis usaha pesugihan lainnya. Dan tentu saja usaha-usaha tersebut adalah usaha-usaha yang tidak dibenarkan secara agama.

4.      Supra rasional
Aspek supra rasional adalah sama dengan aspek supra natural, yaitu suatu keadaan dimana manusia sudah berusaha secara maksimal secara rasional, akan tetapi ada hal-hal yang tercapai. Dalam aspek supra natural manusia meminta bantuan kepada hal-hal yang bersifat mahluk, sedangkan dalam aspek supra rasional manusia meminta bantuan kepada Pencipta mahluk, manusia meminta bantuan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. Aspek supra rasional bisa bersifat penyerahan diri secara penuh kepada Tuhan atas usaha maksimal yang sudah dilakukan, bisa juga bersifat permohonan doa untuk hal-hal yang belum terwujud. Aspek supra rasional ini juga adalah suatu bentuk usaha perbuatan baik manusia dalam usahanya untuk bisa mendapatkan juga kebaikan sebagai balasannya. Usaha-usaha perbuatan baik ini akan menambah suatu bentuk simpanan kebaikan yang akan bisa diharapkan timbal baliknya untuk hal-hal yang belum bisa terwujud secara rasional dan usaha memenuhi keinginannya. Sebagai contoh adalah adanya suatu keinginan dari sepasang suami istri yang telah lama menjalani biduk rumah tangga, akan tetapi belum juga dikaruniai keturunan. Usaha-usaha rasional secara kedokteran ataupun usaha rasional lainnya sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil. Sehingga pada akhirnya pasangan suami istri ini melakukan suatu usaha supra rasional dengan jalan melakukan suatu amal perbuatan untuk menambah simpanan kebaikan. Usaha yang dilakukan adalah dengan memberikan sedekah kepada orang miskin di setiap harinya sehabis sholat subuh. Setiap selesai sholat subuh sang suami akan mencari orang miskin untuk diberikan sedekah. Selang enam bulan kemudian atas ijin Allah maka sang istripun hamil. Hal-hal kebaikan yang dilakukan akan berimbas kebaikan juga kepada manusia yang melakukan kebaikan dengan cara yang tidak disangka-sangka.

Contoh lain adalah cerita tentang tukang becak di kota Jogjakarta yang bisa pergi haji. Ceritanya bermula dari niat baik pak tukang becak untuk pergi haji guna menyempurnakan rukun Islam. Dari pendapatannya narik becak, pak tukang becak ini menyisihkan sedikit bagian untuk ditabung untuk biaya naik haji. Tentunya secara akal sehat kita akan sedikit mencibir tentang rencana baik dari pak tukang becak dengan tabungannya yang tentunya jumlahnya tidak seberapa ini. Demikian juga pak tukang becak ini dan istrinya juga menyadarinya akan suatu bentuk kemustahilan tersebut. Akhirnya pak tukang becak menyerahkan diri dan usahanya kepada Allah swt. Pak tukang becak berniat membuat suatu amalan dimana nantinya amalan ini akan bisa menjadi amal sholeh yang baik. Bapak tukang becak ini akan menggratiskan para penumpang becaknya di hari jumat.

Kegiatan menggratiskan jasa mengayuh becaknya ini pun berlangsung selama beberapa waktu. Pada suatu hari jumat ada pak eksekutif datang ke Jogjakarta untuk suatu keperluan bisnis penting. Di jalan mobil yang ditumpanginya mendapatkan aral sehingga mengganggu perjalanan pak eksekutif ke tempat yang dituju. Kemudian pak eksekutif itu buru-buru memanggil becak untuk mengantarkannya ke tempat yang dimaksud. Dengan sedikit ngebut akhirnya sampailah pak eksekutip tersebut ke tempat yang dituju. Dengan tergesa-gesa karena memburu waktu akhirnya pak eksekutip tersebut segera memasuki tempat yang dimaksud. Dan karena tergesa-gesa maka pak eksekutip tersebut sampai lupa membayar becaknya. Singkat kata dan singkat cerita akhirnya pak eksekutip tersebut sukses dengan deal bisnisnya. Dan kemudian baru dia teringat kalau dia belum bayar becak. Akhirnya dia kembali ke tempat dia naik becak tadi dan ternyata pak tukang becak tadi sudah tidak ada. Dan kemudian pak eksekutip itu mencari info tentang pak becak yang sudah mengantarnya tadi, untuk membayar ongkos naik becaknya dan sedikit uang terima kasih karena telah mengantarkannya ke tempat deal bisnis dan sukses.

Di dalam peri kehidupan di dalam rumah tangga seharusnya para pelaku rumah tangga selain berusaha secara maksimal dalam aspek rasional juga tidak melupakan aspek supra rasional. Hal ini berkaitan dengan pola pendidikan kepada anak-anak. Hal kebaikan yang dilakukan orang tua akan pula berimbas kepada sang anak. Entah itu kebaikan orang tua yang pada akhirnya menjadi tauladan sang anak ataupun kebaikan orang tua yang akan menjadi simpanan kebaikan, baik untuk kehidupan orang tua itu sendiri ataupun untuk kehidupan sang anak.


Note :
Tulisan di atas adalah disarikan dari ceramah parenting dari Asep Supaat (mantan direktur dompet dhuafa) dalam acara fun science yang digelar oleh harian Republika untuk anak-anak Sekolah Dasar yang diadakan di kantor Republika di bilangan Warung Buncit Jakarta Selatan.

About Me

My photo
Saya lahir di kota suci di jalur pantura, kota kretek, kota Kudus. Lahir dan besar disana, kemudian menuntut ilmu di malang dan kemudian numpang tinggal di Depok, kota pinggiran Jakarta, dan mencari nafkah di Depok dan Jakarta ibukota Indonesia