Sudah lama tidak beradu argumentasi dengan cara ngomel ngomelan, siang ini saya ditelpon disemprot sama ibu admin yang berdarah tinggi.
Kan saya udah bilangin untuk pengambilan dokumennya besok pagi saja sama orang saya.
Dia sudah oke okee..
Memang siang harinya akhirnya ada juga orang yang mengambil dokumen di tempat dia mau ambil dokumen juga, dokumennya dia gak ikutan aku ambil.
Dianya marah besar.
Dari pertama juga saya sudah tidak suka dengan ibu admin itu. Saya underestimate dia.
Ya, saya memang salah memandang rendah orang lain.
Dia bekerja disini kan udah lama, tapi kemampuannya yaah seperti ibu ibu rumah tangga saja, seperti emak emak, dan emang dia emak emak yang rempong..
Tapi berubung dia udah lama bekerja di sini, kan gak mungkin dia dipecat kan?
Lagian dia itu pegawai tetap di sini.
Saya hadapi aja omel omelannya dia.
Dia nelpon sambil teriak teriak, saya woles aja, karena emang saya gak suka dia, dan saya juga gak merasa bersalah.
Dia mau laporkan ke atasan saya.
Mengadu khas emak emak rempong yang pekok..
Saya silakan silakan aja kalo emang dia berani.
Saya justru akan senang hati kalau emang harus menjelaskan kejadiannya dan jalan ceritanya kepada pak atasan saya
Dia gak berani, cemen
Akan tetapi saya memang salah.
Bagaimanapun juga memandang rendah orang lain, underestimate orang lain itu salah, kesalahan besar, tidak boleh.
Dan kemudian saya juga agak bingung, apakah baik kalau misalnya saya berbuat baik ke orang lain, akan tetapi menyalahi aturan perusahaan?
Saya selalu berada dalam posisi seperti itu, dan saya memilih menjadi robot.
Dan semakin banyak yang pada akhirnya tidak suka pada saya.