Saya sangat deg-deg an pada diri saya sendiri.
Saya terkadang menjadi ketakutan sendiri dengan keputusan yang saya ambil, yang bisa jadi keputusan itu merugikan orang lain.
Walaupun saya dalam posisi yang benar, tapi di dalam lubuk hati yang paling dalam ada terselip perasaan bersalah ketika saya menegakkan peraturan secara ketat.
Kemudian saya menenangkan diri saya sendiri,
memberi dukungan kepada diri saya sendiri bahwa yang saya lakukan adalah benar.
Kalau ada orang lain yang merasa dirugikan,
itu adalah konsekuensi atas tidak ditaatinya peraturan yang sudah ada.
Kalau peraturan-peraturan yang ada dilaksanakan dengan banyak kebijaksanaan, maka peraturan itu tidak akan ada gunanya.
Saya dalam posisi yang benar ketika menjalankan peraturan sesuai apa adanya.
Ya, memang saya robot.
6 comments:
setelah baca pemaparannya, kalo begitu saya juga robot dong? -_-
webeek webeek..
iya ternyata kita sama-sama robot..
Menegakkan peraturan atau law enforcement memang bukan hal yang mudah. Ada aja ganjalannya. Hiehiehiee. lama lama beneran jadi ROBOT hiehiheihee
lebih baik dibikin automatic dgn robot ya pak atau mengadopsi istilah dari jepang pokayoke..
saya robot yg berfantasii..
Kalo gak luwes tuh emang bisa disebut robot. Makanya kita luwes aja! Bener ya luwes, salah ya luwes.
Ngikutin apa yang ada tuh kalo bahasa gaulnya "ngalir" gak "ngambang" dan terombang-ambing. Beda ngalir ama ngambang apa ea? *gakpunyapendirian
eaaa deh..
Post a Comment